Wanita penderita asma umumnya khawatir untu hamil dan melahirkan anak. Sebenarnya amankah wanita penderita asma untuk hamil dan melahirkan?
1. Wanita penderita asma yang penyakitnya dapat dikontrol bisa hamil dan melahirkan dengan aman.
-Wanita penderita asma dapat melakukan pengukuran dengan skor asma, apakah asma anda bisa dikontrol dengan baik atau terkendali total.
-Tingkat pengendalian yang paling tinggi adalah terkendali total.
-Penderita asma yang bisa mencapai tingkat terkendali total, bisa mengikuti berbagai kegiatan fisik berat tanpa perlu cemas akan mendapat serangan asma.
2. Wanita penderita asma yang mengalami kehamilan , asmanya bisa membaik, memburuk, atau tidak mengalami perubahan.
-Bila mengalami perburukan, lazimnya perburukan asama terjadi saat kehamilan minggu 29 sampai 32 , dan membaik kembali pada 4 minggu terakhir kehamilan.
-Lazimnya, jarang ditemukan keadaan asma memburuk pada saat akhir kehamilan, terutama bila asmanya sejak awal telah terkontrol.
- Obat -obatan yang kerap dipakai saat asma, seperti teofilin, obat hirupan agonis beta, dan obat hirupan steroid, tidak akan berpengaruh buruk pada kehamilan dan janin.
-Pernah terjadi kejadian bayi lahir prematur dan berat bayi rendah pada penggunaan obat steroid oral, namun belum bisa dipastikan apakah kejadian itu benar dikarenakan obat steroid oral atau karena sebab lainnya.
3. Lazimnya, wanita hamil dengan asma , bisa melahirkan secara normal sebab kira-kira 90% wanita hamil tidak memiliki gejala asma ketika persalinan dilakukan. Bila terjadi gejala asma, maka terapi dilakukan dengan obat pelebar bronkus ( bronkodilator ) serta obat pengendali asma ( kontroler ).
-Para ahli tidak menganjurkan untuk diet ketat alergi untuk menjamin pertumbuhan janin.
-Pada masa menyusui, disarankan supaya sang bayi mendapatkan air susu ibu ( ASI ) eksklusif. Artinya, bayi hanya diberikan ASI selama 6 bulan tanpa diberikan susu lainnya atau makanan lainnya.
-Suami dapat membantu dengan tidak merokok di dalam rumah, lingkungan hidup si bayi diusahakan bersih, debu di sekitar lingkungan diminimalisir.
-Resiko timbulnya alergi pada bayi yang lahir dari orangtua yang memiliki penyakit alergi memang lebih tinggi, tapi hal itu tidak berarti bila ibunya asma , maka anaknya juga akan menderita asma.
4. Kesimpulan terakhir, Wanita penderita asma tidak perlu khawatir untuk hamil walaupun anda menderita asma,. Perlu diusahakan supaya asma anda bisa terkontrol total sehingga diharapkan kehamilan dan persalinan bisa berjalan dengan baik.
No comments:
Post a Comment