Sunday, 30 December 2012

Profil Biografi Presiden Wanita Pertama Korea Selatan Park Geun-Hye



Berikut ini merupakan profil singkat presiden wanita pertama negara Korea Selatan, Park Geun-Hye, yaitu:

Tempat tanggal Lahir:

Daegu, Korea Selatan, 2 Februari 1952

Partai Politik:

Partai Saenuri

Status Keluarga:

Sulung dari 3 Bersaudara, anak mantan Presiden Korea Selatan, Park Shung-hee ( 1963-1979)

Pendidikan:

-Teknik listrik, Universitas Sogang, 1974
-Universitas Grenoble, tidak selesai
-Presbyterian College and Theological Seminary, satu semester pada tahun 1981
-Gelar Doktor Kehormatan Chinese Culture University, Taiwan, 1987
-Pukyong National University, 2008, dan Korea Advanced Institute of Science and Technology ( KAIST ) Universitas Sogang, 2010

Karier Politik:
-Ketua Partai Saenuri 2004-2006 dan 2011-2012
- Anggota Parlemen Korea Selatan 1998-2012

Adapun sekelumit biografi Park Geun-Hye, Presiden Wanita Pertama Negara Korea Selatan tahun 2012 , adalah sebagai berikut:

1. "Saya tidak mempunyai keluarga untuk diurus, tidak ada anak yang mewarisi kekayaan. Kalianlah, rakyat Korea Selatan, keluarga saya satu-satunya. Membahagiakan kalian adalah alasan utama saya berpolitik. Bila terpilih, saya akan memerintah layaknya seorang ibu yang mendedikasikan diri demi keluarga."
Pernyataan Park Geun-Hye tersebut disampaikan ketika ia menjalankan masa kampanye pemilihan presiden Korea Selatan.

2. Park Geun-Hye memang mangakui di usianya yang ke enam puluh tahun, bahwa ia memilih hidup untuk tidak menikah dan berkeluarga. Ia menjawab dengan tegas bahwa ia telah "menikah" dengan bangsa dan negaranya.

3. Kegigihan serta totalitas Park Geun-Hye yang diusung partai konservatif, Saenuri, mendapatkan hasil. Park Geun-Hye mendapatkan 51,58% dukungan rakyat Korea Selatan untuk memimpin Korea Selatan.

4. Masa lalu Park Geun-Hye penuh dengan pengalaman yang pahit:

-Di usia ke 22 tahun ( tahun 1974 ),  Park Geun-Hye mesti menghentikan studi di Paris, Perancis, lalu kembali ke Korea Selatan. Ia mesti mendampingi ayahnya sebagai ibu negara, sebab ibunya, Yuk Young-soo, meninggal ditembak oleh agen komunis pro-Korea Utara, yang sebenarnya mengincar Chung-hee.

-Lima tahun berselang, Chung-hee tewas dibunuh oleh kepala dinas intelijennya sendiri, yang merasa tidak puas akan kepemimpinannya kala itu.

- Setelah kematian ayahnya, Park Geun-Hye menghilang dari perhatian publik.

-Park Geun-Hye kemudian muncul lagi dalam politik pada tahun 1998, saat negara tersebut menghadapi krisis financial paling buruk.

-Park Geun-Hye kemudian terpilih menjadi anggota parlemen Korea Selatan dengan perolehan suara mayoritas.

-Rakyat Korea Selatan yang kala itu dilanda resesi ekonomi, merindukan sosok pemimpin tegas yang dapat menyelamatkan negara, sehingga mereka mulai mengingat Park Geun-Hye, yang mengingatkan pada sosok Chung-hee.

-Park Geun-Hye kemudian sukses dengan membuat slogan " Selamatkan Negeri."

-Sukses Park Geun-Hye tidaklah diraih dengan gampang. Pada tahun 2007, ia kalah dari Lee Myung-bak dalam penjaringan internal kandidat presiden dari Partai Saenuri. Myung Bak kemudian terpilih menjadi Presiden Korea Selatan kala itu.

-Banyak pengamat menilai, Myung Bak gagal menjalankan kepemimpinan , ditandai dengan serangan Korea Utara ke Pulau Yeonpyeong di tahun 2010, serta suksesnya Korea Utara dalam meluncurkan roket jarak jauhnya.

- Kini banyak rakyat Korea Selatan menunggu realisasi janji dari Park Geun-Hye dalam menciptakan lapangan kerja yang baru, memperbaiki pertumbuhan ekonomi yang terus melemah, serta menjamin rakyatnya untuk merasakan buah pertumbuha ekonomi tanpa perlu merasa terpinggirkan.

No comments:

Post a Comment