Berikut ini merupakan sejarah listrik di Indonesia yang perlu anda ketahui, yaitu:
1. Pada akhir abad ke -19, pengusaha Belanda di Indonesia yang mempunyai pabrik gula dan teh, mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk kepentingan usahanya.
2. Kelistrikan untuk umum mulai muncul ketika perusahaan swasta milik Belanda, yaitu N V Nign, yang awalnya bergerak di bidang gas , memperluas usahanya di bidang penyediaan listrik untuk umum.
3. Pada tahun 1927, pemerintahan kolonial Belanda, membuat perusahaan yang bernama s'Lands Waterkracht Bedriven ( LWB), yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola :
-PLTA Plengan
-PLTA Lamajan
-PLTA Bengkok Dago
-PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat
-PLTA Giringan di Madiun
-PLTA Tes di Bengkulu
-PLTA Tonsea lama di Sulawesi Utara
-PLTU di Jakarta
4. Saat perang Dunia II meletus, Jepang kemudian menjajah Indonesia dengan menggantikan kedudukan pemerintahan Belanda , sehingga seluruh perusahaan milik Belanda sempat diambil alih oleh Jepang.
5. Pada tanggal 17 Agustus 1945, saat Indonesia menjadi negara yang merdeka serta berdaulat, maka perusahaan - perusahaan yang dulunya dikuasai oleh Jepang, lalu dinasionalisasikan menjadi milik Indonesia, termasuk perusahaan listrik.
6.Setelah Indonesia berhasil merebut perusahaan listrik dari penjajahan Jepang, maka pada September 1945, delegasi dari buruh/ pegawai listrik menemui pimpinan KNI Pusat yang kala itu diketuai oleh M Kasman Singodimedjo, untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.
7. Selanjutnya, delegasi bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat menemui Presiden Soekarno , untuk menyerahkan perusahaan -perusahaan listrik serta gas kepada Pemerintah Republik Indonesia.
8.Penyerahan tersebut kemudian diterima oleh Presiden Soekarno dan lalu dengan Penetapan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1945 pada tanggal 27 Oktober 1945, dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.
9. Oleh sebab itulah, akhirnya tiap tanggal 27 Oktober diperingati di Indonesia, sebagai Hari Listrik Nasional di Indonesia.
No comments:
Post a Comment