Suku Sasak merupakan suku asli pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Anda dapat menjumpai suku Sasak dengan mengunjungi Dusun Sade yang berada di desa Rambitan, kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Dusun ini dapat anda tempuh dalam waktu sekitar 45 menit dari kota Mataram, dimana di dusun Sade ini dapat anda temui kehidupan Suku Sasak diantara rumah -rumah tradisionalnya yang menawan.
Saat anda masuk ke dusun Sade yang memiliki luas area sekitar 1 hektar ini, anda bisa memandangi rumah kepala dusun yang berhadapan langsung dengan pemdak, yaitu bangunan semacam pendopo yang biasa dipakai suku Sasak untuk "urun-rembuk" yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah ataupun untuk mendiskusikan macam-macam yang berkenaan dengan kepentingan warga suku Sasak.
Rumah adat tradisional suku Sasak terbuat dari kontruksi bambu serta memiliki atap alang-alang yang terletak tidak jauh disana.
Adapun bentuk rumah adat tradisional suku Sasak muncul ketika pemerintahan Kerajaan Karang Asem pada abad ke 17 berkembang di pulau Lombok, ketika pada zaman itu arsitektur Lombok dipadupadankan dengan arsitektur dari Bali. Hal ini bisa ditemui pada ruangan tamu yang terbuka tanpa dinding, sementara tiang penyangga bangunan bagian atas dikasih ukiran.
Adapun terdapat beberapa hal yang unik dari rumah adat tradisional suku Sasak pulau Lombok, Indonesia, yaitu:
1. Bagian atap rumah dibuat menukik ke bawah sehingga berjarak kurang lebih 2 meter dari permukaan tanah.
2. Dengan memiliki pintu yang relatif rendah, maka lazimnya tamu yang dewasa mau tidak mau mesti menundukkan kepala saat mau masuk ke dalam rumah suku Sasak.
3. Pada bagian lantainya, terbuat dari campuran berbagai bahan seperti tanah, yang kemudian diolesi dengan kotoran sapi di bagian permukaan lantai.
4. Ruangan rumah tradisional suku Sasak dibagi atas 2 bagian yang berjenjang. Yang pertama, sebagai ruang utama sekaligus sebagai ruang induk dan dijenjang berikut digunakan sebagai dapur, tempat untuk menyimpan harta benda, serta sebagai ruang tempat ibu melahirkan. Kedua, ruang tersebut dipisahkan dengan 3 anak tangga serta pintu.
Desa Suku Sasak ini memiliki tempat lumbung yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan yang sudah dikumpulkan para warganya.
Mata pencaharian masyarakat suku Sasak bagi kaum lelakinya adalah bertani, serta untuk kaum wanitanya adalah dengan menenun yang hasilnya bisa dilihat saat pengunjung baru memasuki dusun suku Sasak tersebut.
Kegiatan menenun pun bisa kita lihat langsung ketika saat berjalan mengelilingi desa suku Sasak tersebut.
Wisatawan dapat melihat langsung kegiatan masyarakat suku Sasak yang sederhana yaitu memasak sampai dengan melihat anak-anak suku Sasak yang sedang bermain yang semuanya semakin melengkapi kesahajaan desa dusun Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
No comments:
Post a Comment