Monday 31 December 2012

Mari Mengenal Motif dan Sejarah Batik Lasem


Banyak orang Indonesia mungkin belum mengenal apa itu Batik Lasem:


1. Batik Lasem dikenal eksotis, dengan warna-warni yang tidak bisa disamakan dengan daerah lainnya, khususnya warna merahnya yang mirip dengan darah ayam.

2. Adapun kekhasan warna merah tersebut diyakini akibat kandungan mineral pada air yang ada di Lasem.

3. Pengaruh China juga sangat terasa pada sebagian motif Batik Lasem, misalnya burung hong, kilin, banji, bunga seruni, naga, kupu-kupu. Kesemuanya itu lalu membentuk karakter "batik pesisiran" atau batik peranakan.

3. Kehebatan warna merah Batik Lasem di masa penjajahan menginspirasi corak batik Tiga Negeri, yaitu batik yang mempunyai kombinasi :

-Warna merah khusus dibuat di Lasem
-Warna biru dibuat di Pekalongan,
-Warna sogan dibuat di Solo

Dapat kita bayangkan kehebatan selembar kain batik yang diproses di 3 pusat batik di Indonesia tersebut. Tidaklah mengherankan bila batik Lasem Tiga Negeri menjadi buruan para kolektor batik.

4. Sejarah batik Lasem dimulai dari kedatangan Laksamana Cheng Ho pada abad ke-14.

- Salah satu anak buahnya yang bernama Bi Nang Oen, bersama istrinya Na Li Ni, meminta agar dapat menetap di Lasem.

-Na Li Ni mempunyai kegemaran membatik, lalu mulai mengajarkan cara membatik kepada warga sekitar , sehingga mulai berkembanglah tradisi membatik di masyarakat Lasem dan dilakukan turun temurun selama ratusan tahun.

5.Sifat batik Lasem adalah konservatif, tradisional dan turun temurun, sehingga tidak membutuhkan desainer. Hal ini lain dengan batik di Yogya dan di Solo, dimana mempunyai tukang gambar.

6. Kekuatan Batik Lasem terletak pada perpaduan antara pengaruh motif Cina dengan motif lokal seperti gringsing, rumput laut, watu pecah, gunung ringgit, sekar jagad.

7.Adapun upah pembatik di Lasem bisa mencapai Rp.30.000- Rp.60.000,- per hari, tergantung dari tingkat kesulitan dan kehalusan pekerjaan.

1 comment: