Asal Usul Tanah Lot di Pulau Bali, Di Indonesia

Asal usul Tanah Lot di Pulau Bali, Indonesia, dikisahkan sebagai berikut:

Diceritakan pada abad ke-15 , seorang Bhagawan yang memiliki nama Dang Hyang Dwi Jendra datang ke Bali dengan maksud ingin menyebarkan agama Hindu di Bali, tapi maksud baiknya itu menemui hambatan oleh sebad adanya penentangan dari sejumlah masyarakat di Bali pada saat itu.

Menghadapi penentangan tersebut, Dwi Jendra kemudian memutuskan untuk bersemedi di atas batu karang yang besar, yang kemudian dengan kesaktiannya, ia pindahkan ke tengah laut, dan Dwi Jendra menamainya Tengah Lod ( Tengah Lautan ). 

Dwi Jendra memutuskan untuk menyebar ular di sekitar tempatnya bersemedi untuk melindungi dirinya.

Melihat kesaktian Dwi Jendra, akhirnya masyarakat yang semula menentang, menjadi percaya dan mau mengikuti ajarannya.

Ketika Dwi Jendra memutuskan akan pergi, ia tak lupa meninggalkan keris yang bernama Ki Baru Gajah yang diletakkan di Pura Luhur Pakedungan.

Pada hari raya Kuningan, tepatnya 10 hari setelah hari Galungan, masyarakat di sekitarnya mengadakan upacara penghormatan di pura tersebut dengan cara mengelilingi pura tersebut dengan berjalan kaki.

 Adapun letaknya kira-kira 300 meter dari Pura Taman Lot.