Wednesday, 24 October 2012

Apa itu Autisme, Faktor Pemicu Penyebab Autisme, Dan Metode Cara Penyembuhannya




Masih banyak orang yang bertanya, apa itu  Autisme?

 Autisme berasal dari bahasa Yunani  'Autos' yang  memiliki arti  "sendiri",

Sehingga  Autisme memiliki arti keadaan seseorang yang menarik diri dari interaksi sosial.


Sehingga ciri-ciri orang penderita  Autisme adalah:

-Ada gangguan pada interaksi sosial, komunikasi 

-Keterbatasan akan minat dan imajinasi

- Panca indra pun bermasalah dalam menerima rangsangan, termasuk sensor motoriknya.



Apa faktor penyebab  Autisme?

-Kekurangan oksigen, protein,energi, dan zat-zat mikro.

-Keracunan alkohol, kokain, merkuri, alumunium,timbal dan radiasi

-Infeksi kehamilan




Akibat berbagai faktor tesebut maka mengakibatkan:

-Membuat pola pertumbuhan otak menjadi berubah

-Volume otak menjadi berkembang lebih besar dengan kelainan pada hampir seluruh strukturnya, yaitu:

--> Sistem limbik yang mengatur emosi, 
--> Pengatur otak kiri dan kanan,
--> Otak kecil,
--> Lapisan otak luar besar, 
--> Ganglia basalis dan 
--> Batang otak.





Di Indonesia, 15 tahun yang lalu , persentase  Autisme adalah 4 kasus dari 10.000 kelahiran, maka sekarang meningkat menjadi 20 kasus berbanding 10.000 kelahiran.




Lalu , apakah ada metoda pengobatan bagi penderita  Autisme?

1.Sayangnya, sampai dengan saat ini belum ditemukan metoda yang sangat manjur untuk mengatasi  Autisme, karena penyebabnya yang multi faktor yaitu psikologis dan biologis, sehingga membuat usaha penanganan menjadi lambat.

2.Namun pada akhir tahun 2012 ini, para ahli  di Amerika Serikat,  sudah mencoba mengembangkan pil yang dapat memperbaiki gejala khas autisme yaitu: Keterbatasan kemampuan berkomunikasi.

3.Obat tersebut yang diberi nama GRN-529, telah berhasil diuji pada tikus yang memang khusus dibiakkan dengan sindrom fragile X, yaitu suatu gangguan pada salah satu lokus dalam otak, sehingga neuron terlalu banyak mengandung glutamat.


4. Sindrom fragile X ini sangat mirip dengan  Autisme, dimana memiliki kebiasaan mengulang-ulang sesuatu , dan ketidakmampuan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

5. Setelah tikus diinjeksi GRN-529, maka tikus -tikus tersebut menunjukkan  perbaikan secara signifikan dalam tingkah lakunya. Tikus-tikus tersebut tidak lagi mengulang-ulang dan mau berkumpul dengan kelompok tikus lainnya.

6. GRN-529 memang dimaksudkan untuk menyeimbangkan kadar glutamat.

7. Keberhasilan tersebut melambungkan harapan bahwa obat tersebut akan bisa digunakan untuk mengatasi autisme. Namun sejumlah ahli lainnya mengingatkan bahwa obat GRN-529 belum maksimal dalam mengobati Autisme, oleh sebab karakteristik perkembangan otak yang lebih rumit pada penderita Autisme.


No comments:

Post a Comment