Banyak orang yang belum mengetahui Ogoh-Ogoh yang ada di Pulau Bali. Berikut ini beberapa hal mengenai Ogoh-Ogoh yang perlu anda ketahui, yaitu:
1. Apa itu Ogoh-Ogoh di Pulau Bali?
Ogoh-Ogoh merupakan patung buta ( raksasa ) yang memiliki ukuran yang besar, dimana biasanya dibuat oleh para pemuda di setiap banjar di Pulau Bali menjelang hari Raya Nyepi bagi umat Hindu.
Ogoh-Ogoh lazimnya dibuat dengan menggunakan bahan baku yang berasal dari styrofoam atau rangkaian bambu sebab lebih ringan dam perkembangannya dikreasikan dengan lampu-lampu dan ada juga beberapa Ogoh-Ogoh dibuat supaya dapat berputar di beberapa bagian badan butanya untuk supaya lebih menarik.
2. Kisah Pembuatan Ogoh-Ogoh di Pulau Bali
-Biasanya menjelang hari raya Nyepi, para pemuda di setiap banjar di Bali mulai membuat Ogoh-Ogoh.
-Pemuda-pemuda Bali tersebut mengerjakan pembuatan Ogoh-Ogoh secara sukarela dan bergotong royong, seusai pulang dari sekolah ataupun kuliah.
Bahkan, beberapa pemuda sangat ikhlas membuat Ogoh-Ogoh sampai dengan petang ataupun malahan sampai dengan dini hari.
-Ada Ogoh-Ogoh yang dibuat para pemuda di Bali yang bisa menghabiskan dana sampai dengan Rp. 12 juta. Mengapa Ogoh-Ogoh tersebut sedemikian mahalnya?
Jawabannya adalah:
++ Ogoh-Ogoh tersebut memiliki tinggi 3 meter,
++ Dapat berputar di bagian teratai yang menjadi dasar perhiasannya.
++ Ada lampu-lampu di beberapa bagian Ganesha-nya, misalnya mahkota dan beberapa bagian lainnya.
-Para pemuda di banjar Bali membuat Ogoh-Ogoh dengan menentukan tema terlebih dahulu.
Mereka biasanya mencari referensi pewayangan sampai dengan referensi isu yang lagi hangat dibicarakan misalnya isu tema korupsi dengan tokoh seperti Gays Tambunan atau tokoh-tokoh kartun.
- Ogoh-Ogoh dapat saja hidup bila badannya yang kosong terbuat dari rangkaian bambu. Ini akan menjadikan peluang kerasukan.
Bila Ogoh-Ogoh terbuat dari bahan yang padat, maka peluang kerasukan pun menjadi kecil.
Makanya, Ogoh-Ogoh pun tetap diberikan sesaji serta didoakan sebelum nantinya akan diarak keliling banjar supaya tetap aman.
-Sebenarnya tradisi membuat serta mengarak Ogoh-Ogoh tidak memiliki hubungan dengan hari Raya Nyepi.
Tradisi yang sebenarnya adalah:
- Dengan mengarak obor, lalu membunyikan kentungan dan melakukan upacara Caru ( pembersihan ) kecil di masing-masing rumah.
-Obor itu menjadi simbol kejahatan yang selanutnya mesti dipadamkan setelah diarak sebagai tanda dimulainya ritual Caturbratha Nyepi yaitu:
a. Amati Karya yaitu berpuasa bekerja
b. Amati Geni yaitu tidak menyalakan api atau listrik
c. Amati Lelanguan yaitu tidak mencari hiburan
d. Amati Lelungan yaitu berpuasa berpergian
-Lama-kelamaan, kebiasaan menjadi tidak hanya bergeser ke soal tema, namun tradisi membakar Ogoh-Ogoh seusai diarak-arak di desa pun menjadi semakin berkurang.
Apa sebabnya?
Disebabkan hotel atau perseorangan yang menjadi berminat untuk mengkoleksi dan membeli Ogoh-Ogoh sebagai barang seni yang bernilai yang pantas untuk dipamerkan.
3. Berapa harga Ogoh-Ogoh tersebut bila dijual?
- Ogoh-Ogoh kecil ( tinggi maksimal 1 mater ) dalam berbagai bentuk serta tema, dijual muali Rp.25.000 per unit sampai dengan Rp.650.000,- per unit (harga per tahun 2012 ).
-Ada Ogoh-Ogoh yang bisa dibeli mulai dari Rp.200.000,- sampai dengan puluhan juta Rupiah.
No comments:
Post a Comment