Friday 21 September 2012

Apa itu Tahun Kabisat ( Leap Year ) dan Sejarah Perhitungan Tahun Kabisat



Apa itu Tahun Kabisat atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan Leap Year?

Tahun Kabisat adalah tahun  yang habis dibagi 4, dimana bulan Febuari menjadi 29 hari. Contohnya tahun 2012, dimana Bulan Februari 2012 memiliki jumlah harinya sebanyak 29 hari.

Mengapa demikian?

Untuk mengetahuinya, maka lebih baik kita mengetahui sejarah ditetapkannya perhitungan tahun Kabisat, yaitu:

1. Pada tahun 45 Sebelum Masehi pada masa pemerintahan Julius Caesar, penanggalan yang dipakai masih dianggap kurang benar sebab tidak sesuai dengan pergantian musim.

 Oleh sebab itu, Julius Caesar menyuruh seorang ahli perbintangan kerajaan yang bernama Sosigenes, agar bisa membuat sistem penanggalan yang dapat menunjukkan musim dengan lebih benar.


2. Sosigenes mengatakan peredaran bumi dalam mengelilingi sang mentari adalah kira-kira 365,25 hari. Bila dihitung dalam jam, yaitu 365 hari 5 jam serta 48 menit 45,1814 detik

. Tapi , jumlah hari dalam 1 tahun ini lalu digenapkan menjadi 365 hari. Lalu, kekurangannya akan menjadi 1 hari bila digabungkan dalam 4 tahun. Atau bila dihitung dalam satuan jam, maka akan menjadi 23 jam 15 menit 0,256 detik.

 Kekurangan 1 hari ini akan menjadi tambahan hari pada bulan Februari yang mempunyai jumlah hari paling sedikit, yaitu 29 hari, Bila 1 hari ditambahkan, maka bulan Februari akan menjadi 30 hari.


3. Ketika Kaisar Agustus menggantikan Julius Caesar, maka kaisar Agustus mengganti nama bulan Hexelius menjadi nama Bulan Agustus serta menambahkan 1 hari pada bulan Agustus. Adapun 1 hari tersebut diambil dari Bulan Februari.

Dampaknya, Bulan Februari akan menjadi 28 hari saja. Tapi, pada saat Tahun Kabisat, Februari akan mempunyai 29 hari.


4. Pola penanggalan tersebut dipakai sampai dengan tahun sekarang, 2012. Adapun tahun kabisat tidak lagi terdiri dari 365 hari seperti tahun-tahun sebelumnya, namun mempunyai 366 hari.

5. Tapi, karena 5 jam 48 menit 45,1814 detik itu kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang dapat dibagi 100, misal tahun 1800, akan disebut BUKAN tahun Kabisat, kecuali dilakukan pada tahun yang dapat dibagi 400. 

Contohnya tahun 2000, dimana dapat dikatakan sebagai tahun Kabisat, sebab dapat dibagi 400.

Adapun penghitungan tersebut dibuat oleh seorang ahli perbintangan bernama Christopher Clavius , atas perintah Paus XIII.

No comments:

Post a Comment