Friday 17 August 2012

Kisah Petani Durian Maumere, Nusa Tenggara Timur


Siapa yang tidak kenal Fabianus Pagan , yang dijuluki Raja Durian di Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, mengingat sekali panen raya durian , ia dapat total pendapatan Rp. 70.000.000,- hanya dari 50 pohon durian yang ia tanam.

Pada tahun 1980, Fabianus Pagan memutuskan untuk mengembangkan kebun buah dimana dalam kurun waktu 7 tahun, pohon duriannya berbuah.

Durian memang cocok tumbuh di daerah dengan iklim sejuk serta tumbuh dengan baik dengan baik di daerah dataran tinggi yang terletak di dataran tinggi lebih dari 500 meter di atas permukaan laut.

Durian yang ditanam oleh Fabianus Pagan di daerah Kloangpopot bisa tumbuh dengan baik sebab desa yang berada di 25 km dari kota Maumere ini, berada sekitar 800 meter di atas permukaan laut.

Menurut Fabianus Pagan , rahasia durian Maumere kenapa enak adalah pada lazimnya para pemilik durian di desanya tidak mau memetik buah yang masih di pohon. Mereka hanya mengambil durian yang telah jatuh ke tanah.

Warna dan ciri daging durian Maumere ada beberapa macam, yaitu kuning, putih , tebal  , memiliki biji yang kecil, mempunyai rasa yang manis, lembut, dan memiliki kulit yang tipis. Adapun berat durian Maumere sekitar 1,5 kg-2,5 kg. 

Durian yang memiliki warna hijau serta kuning kecokelatan ini dijual dengan harga Rp.15.000 - Rp.35.000,- per buahnya.

Pohon durian yang memiliki usia puluhan tahun bisa menghasilkan 800 - 1000 buah. Bila durian kecil dari Kloangpopot dapat dijual Rp.25.000 per buah, dan tiap pohon durian bisa berbuah sebanyak 800 durian, maka untuk 1 kali panen saja, Fabianus Pagan bisa mendapatkan hasil Rp.20.000.000,-. 

Dapat dibayangkan jika Fabianus Pagan memiliki 300 pohon durian yang produktif, maka keuntungan yang besar bisa Fabianus Pagan dapatkan.

No comments:

Post a Comment